KERJASAMA DITJEN PNFI - ORMAS

on Rabu, 01 Juli 2009

"Evaluasi Hasil Pelaksanaan Kerjasama Ditjen PNFI dengan Ormas, Orsos dan lembaga (PKK, Kowani, Muslimat NU, dan Aisyiah) untuk tiga wilayah (barat, tengah dan timur) berakhir sukses. Selama kegiatan peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini."

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Kerjasama Ditjen PNFI dengan Ormas, Orsos dan lembaga (PKK, Kowani, Muslimat NU, dan Aisyiah) untuk tiga wilayah (barat, tengah dan timur) berakhir sukses. Selama kegiatan peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
Setidaknya, terlihat dari tidak beranjaknya para peserta dari dalam ruang, dan juga ketika sesi diskusi peserta yang bertanya sangat antusias sehingga kalau tidak dibatasi, waktu akan molor. Antar lembaga mitra pun saling memberi, mengisi dan sharing pengalaman dalam melaksanakan tugasnya.
Paparan para pejabat di lingkungan Ditjen PNFI dan para pimpinan lembaga mitra Ditjen PNFI tidak hanya saling memberikan masukan pada kedua belah pihak, melainkan juga mendorong mitra untuk melaksanakan kegiatannya di masa datang lebih baik lagi.
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Kerjasama Ditjen PNFI dengan Ormas, Orsos dan Lembaga (PKK, Kowani, Muslimat NU, dan Aisyiah) wilayah barat dilaksanakan di Medan 12-14 Maret 2009, diikuti 259 orang, wilayah tengah di Surabaya 12-14 April 2009 diikuti 353 orang, dan wilayah timur di Makassar 29 April – 1 Mei 2009 diikuti 226 orang.
Dirjen PNFI, Hamid Muhammad dalam sambutannya pada pertemuan tersebut menekankan perlu ditingkatkannya sasaran pencapaian Perluasan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Paket A, B, dan C baik bagi usia sekolah dan dewasa. Begitu juga, capaian Percepatan Pemberantasan Buta Aksara yang pada 2009 ini ditargetkan tuntas, minimal tersisa 5 persen. Bahkan, ke depan pendidikan kecakapan hidup perlu digalakkan untuk mengatasi pengangguran.
“Sekarang ini semua orang mulai sadar bahwa PAUD itu dasar dari semua pendidikan yang harus kita laksanakan. Dari semua hasil studi dan kajian seperti apa kontribusi PAUD dalam membangun generasi ke depan. Kalau kita mau membangun generasi ke depan, kita harus investasi yang besar di PAUD ini, kita mulai membangun dari usia tiga tahun. Bukan lagi sejak SMP dan SMA atau di PT, tapi lebih baik sejak usia dini,” tegas Hamid Muhammad.
Menurutnya, dengan kerjasama dengan organisasi besar ini, angka partisipasi PAUD baik formal maupun informal telah mencapai 50,5 persen pada akhir 2008. Di akhir 2009 ditargetkan mencapai 53, 9 persen. Jadi, ada sekitar 3,5 persen yang harus diupayakan tahun 2009 agar PAUD ini meningkat sesuai dengan renstra yang ditetapkan.
Dirjen PNFI juga memaparkan, Indonesia terikat dengan komitmen internasional Millenium Development Goals (MDGs), dan Education for All (EFA), di mana partisipasi PAUD di Indonesia yang akan datang harus mencapai 75 persen. “Ini tantangan bagi kita, dapatkah kita meningkatkan akses PAUD dengan standar mutu yang layak. Kami yakin bisa dengan gerakan bersama secara nasional dan didukung semua pihak. Kalau kita akselerasi, sinergi antara pemerintah dengan organisasi wanita bergerak bersama, yakin betul bisa dicapai,” tegasnya.


Sumber: Warta PNFI (http://www.pnfi.depdiknas.go.id/news/20090602105646/PELAKSANAAN-KERJASAMA-DITJEN-PNFI--DENGAN-ORMASORSOSLEMBAGA-PERLU-DITINGKATKAN.html)

0 komentar:

Posting Komentar