Kursus Mengurangi Kecemburuan Sosial

on Rabu, 01 Juli 2009

Artis Sarah Azhari ternyata punya perhatian terhadap pendidikan luar sekolah. Salah satu impiannya adalah membangun sekolah. Kini Sarah menjadi mahasiswa semester VI jurusan hubungan internasional Universitas Paramadina. Dia sedang mempersiapkan skripsinya dengan topik: “Kerjasama Antara Indonesia dan Timor Leste dalam Mengatasi Konflik Perbatasan”. Berikut petikan wawancaranya.

Bagaimana Sarah melihat peranan masyarakat membantu pemerintah memajukan pendi-dikan lewat kursuskursus, bahkan ada yang membangun PKMB yang menyelenggarakan paket A, B, dan C hingga pendidikan ketrampilan didalamnya?

Menurutku program pendi-dikan luar sekolah seperti itu bagus, apalagi melalui partisipasi langsung masyarakat. Agar lebih bagus inisiatif masyarakat juga memerlukan adanya subsidi pemerintah. Pendidikan melalui kursus-kursus itu penting bagi masyarakat kurang mampu. Hal ini juga membantu mengurangi kecemburuan sosial masyarakat kecil terhadap kelompok mapan.

Di tengah keterbatasan pemerintah membangun infrastruktur yang lengkap untuk sekolah formal, apakah kehadiran lembaga pendidikan non formal harus digairahkan terus?

Saya rasa memang perlu digairahkan terus agar dapat mendidik masyarakat kita yang tidak mampu kuliah atau sekolah yang formal..

Punya rencana membangun komunitas belajar atau baca bagi anak-anak putus sekolah?

Ada, tapi kan nggak bias seorang diri, seperti Denada (artis red) punya rencana membangun sekolah. Sebab komuntas baca itu penting. Saya suka membaca sejak kecil, dengan membaca, pengetahuan kita jadi luas. Saya rasa perlu di tempat-tempat perpencil di negeri ini dibuat taman-taman bacaan. Untuk merealisasikannya tentu perlu dukungan dan sumbangan-sumbangan semua pihak..

Sekarang soal anak usia dini. Anda punya pengalaman dalam pendidikan anak usia dini?

Punya pengalaman, usia anakku 6 tahun, tetapi saya akui sulit mendidik anak. Karena itu dengan adanya play group saat ini sangat membantu. Aku rela mengeluarkan uang untuk anak. Saya sibuk tidak bisa membantu anak 100 persen. Dengan play group yang bagus anak bisa belajar dengan baik. Anak-anak dalam play group ini bisa belajar bahasa Inggris dan Indonesia, di sekolah itu, bahasa Inggris adalah first language, bahasa Indonesia bahasa kedua. Saya menilai anak-anak penyerapannya lebih cepat. Belajar bahasa bagusnya sejak kecil, kalau sudah besar akan sulit. Yang penting anak-anak itu harus dibiasakan belajar, kalau sudah dewasa akan sulit menyerap ilmu-ilmu.

Kira-kita apa yang perlu ditekankan disitu?Pengetahuan atau etika?

Etika harus diimbangi dengan pengetahuan. Etika penting agar anak-anak bisa belajar menghargai orang lain. Dari Taman Kanak-Kanak (TK) diajari misalnya cara memakan dengan baik, diajari memasak, mengerti masakan-masakan.

Membagun karakter idealnya dilakukan sejak kecil?menurut anda?

Saya setuju karakter itu ditanamkan sejak kecil, karakter kerja keras harus sejak dari usia dini agar anak-anak tidak manja. Kalau minta sesuatu, harus kerja dulu, misalnya dia harus tunjukkan nilai-nilai studinya. Dia harus kita latih mendapatkan sesuatu sesuai kemampuannya. Bila anak saya mendapatkan nilai terbaik, A misalnya, maka perlu dikasih pernghargaan.

Sekarang banyak soal kekerasan TV, anda punya kiat melindungi anak anda?

Saya kebetulan dapat peran anak SMA, ada peran berkelahi, saya takut anak-anak kecil ikut-ikutan. Tapi peran di balik peran berantam itu kan sebenarnya membela diri dan orang lain. Sebaiknya acara-acara kekerasan diputar pada jam-jam di mana anak-anak sudah tidur, tetapi kalau di kita diputar siang hari, saat anak-anak itu masih bangun. Kalau di AS, acara kekerasan itu pasti ditayangkan jam 23.00 ke atas. Atau ada semacam lock (kunci) untuk acara-acara yang berbau kekerasan.

Bagaimana sebaiknya tayangan yang ditonton dia sehingga bermanfaat?

Yang pasti yang ada unsure pengetahuannya, seperti the Explorer, Kartun-Kartun yang mengajarkan kebaikan, diacovery, animal planet. Seperti anak saya

suka menonton tayangan semacam itu. Kalau pun game, usahakan yang dikemas dalam konteks pengetahuan, computer game bagus karena ada sisi pengetahuannya.

Untuk membangun mental giat belajat, apa yang dilakukan?

Disekolah anak-anak harus diarahkan untuk giat membaca buku-buku, di sini diperlukan peran orang tua untuk mengontrol atau mengetahui apakah anak-anak itu sudah betul-betul membaca atau tidak. Perlu kerjasama antara guru disekolah dengan orang tua murid di rumah. Membaca harus diperkenalkan sejak kecil.

Kata orang masa kecil itu indah?anda ingat saat sekolah pertama kali?

Iya, exciting (indah sekali), pasti ada yang indah. Permainan dan pengetahuan jadi satu.

Sejauhmana urgensinya pengetahuan ibu terhadap perkembangan anak?

Pengetahuan ibu itu penting sekali. Bila pun ibu tidak punya waktu untuk membesarkan anaknya. Setidaktidaknya bisa meluangkan waktu 2-3 jam sehari untuk anak. Ibu perlu mengetahui perkembangan sekolah anaknya di sekolah, apakah anak itu mengalami perkembangan lebih baik atau malah jadi anak bandel.

Sejauhmana perhatian pemerintah dalam memajukan pendidikan anak usia dini?

Yang jelas memerlukan kepedulian pemerintah dalam pendidikan anak usia dini, dengan alokasi anggaran pendidikan yang memadai. Jangan hanya menuntut kemandirian masyarakat saja. Setidak-tidaknya adanya sinergi antara pemerintah dengan kalangan masyarakat yang mampu (the have people).

Kita melihat cukup banyak anak yang putus sekolah atau tidak bisa sekolah sama sekali?apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat?

Pemerintah harus mengajak masyarakat berperanserta, menyelamatkan anak-anak putus sekolah, agar mereka menjadi generasi harapan bangsa. Kita tidak boleh hanya menyalahkan pemerintah. At least, kita pernah menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi perbaikan pendidikan kita. Sebab pendidikan itu untuk semua (education for all).

Selain menyelenggarakan paket A, B dan C, PKBM juga menyelenggarakan kursus ketrampilan seperti menjahit, menyulam dan sebagainya?

Tiap sekolah berbeda-beda, tapi PKBM bisa jadi sekolah alternatif bagi masyarakat yang tidak mampu. Anak-anak usia belajar yang berprestasi bisa diciptakan melalui sekolah-sekolah seperti itu.

Apakah PKBM dapat menjadi andalan untuk mengatasi putus sekolah dan kesenjangan dunia kerja?

Bisa jadi andalan, yang penting bisa membuktikannya khususnya melalui pengembangan keahlian dan skill. Kita ketahui tidak semua sekolah bisa ciptakan manusia-manusia terbaik. Sekolah bisa di mana saja, yang penting sistem pendidikannya baik.

sumber :
http://www.pnfi.depdiknas.go.id/publikasi/read/20070405114154/Sarah-Azhari-%60Kursus-Mengurangi-Kecemburuan-Sosial%60.html

0 komentar:

Posting Komentar